6: Ma’nu / Ma’an bin Yazid r.a. berkata: Ayahku Yazid biasa mengeluarkan beberapa dinar (emas) untuk sedekah, dan dititipkan pada seseorang di masjid, untuk diberikan kepada fakir miskin yang meminta-minta. Maka saya minta dari orang yang dititipi itu, dan saya tunjukkan kepada ayahku. Dia berkata “Demi Allah bukan kepadamu saya tujukan sedekah itu.” Dan hal ini saya ajukan kepada Rasulullah s.a.w. Maka sabda Nabi s.a.w. “ Bagimu apa yang kau niatkan hai Yazid, dan bagimu apa yang kau ambil hai Ma’nu / Ma’an.”
(Bukhari)
Niat Jazid akan bersedekah kepada fakir miskin telah berhasil, meskipun wang itu jatuh ke tangan anak kandungnya sendiri. Manakala Ma’nu / Ma’an, oleh karena dia berhak menerima sedekah, maka tidak dilarang mengambilnya.
Niat seseorang berhasil di sisi Allah, meskipun dalam praktiknya seolah-olah tidak sampai kepada yang dituju.
Rujukan: Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf Annawawy (Terjemahan Salim Bahreisy). 1977. RIADHUS SHALIHIN 1. Bandung: PT ALMA’ARIF. m.s 14